Sabtu, 26 Februari 2011

Ingin Bayi Laki-laki atau Perempuan?

Masa prakonsepsi penuh romantika! Calon ayah dan ibu tak jarang sudah memimpikan ingin memiliki bayi dengan jenis kelamin tertentu. Tentu saja manusia boleh berupaya. Beberapa cara berikut ini adalah boleh dicoba, namun apapun hasilnya syukuri kehadiran bayi laki-laki atau perempuan.

* Teori asam-basa
Untuk mendapatkan anak laki-laki dilakukan hubungan seksual pada masa subur perempuan karena kromosom Y suka dengan suasana vagina yang basa. Sedangkan untuk mendapatkan anak perempuan dengan melakukan hubungan seksual 2 hari sebelum masa subur karena kromosom X sangat suka dengan suasana asam di vagina.
* Teori "Siapa yang paling dulu mencapai puncak"
Bila ingin mendapatkan anak perempuan, sebaiknya suami ejakulasi terlebih dahulu sehingga suasana vagina menjadi asam. Sedangkan untuk mendapatkan anak laki-laki, sebaiknya istri yang terlebih dahulu orgasme sehingga suasana vagina menjadi basa. Untuk memeriksa keberhasilan dari usaha yang sudah dilakukan bisa dengan melakukan USG pada usia kehamilan 15 minggu. Tapi tetap saja orang tua harus berbesar hati, apapun jenis kelamin janin harus Anda terima dengan rasa syukur dan suka cita.

MAKANAN PENYEBAB GANGGUAN OTAK DAN PERILAKU

Widodo Judarwanto

Setelah menghindari makanan tertentu seperti coklat, keju dan makanan sejenisnya perilaku emosi, gangguan tidur dan gangguan konsentrasi si Udin secara drastis membaik. Sementara pada beberapa kasus lainnya ternyata penderita gangguan migrain, vertigi, sakit kepala, kejang yang tidak dikertahui sebabnya saat melakukan penghindaran makanan tertentu ternyta membuat berbagai keluhannya membaik tanpa minum obat. Belakangan banyak penelitian mengungkapkan beberapa jenis makanan dengan mekanisme tertentu ternyata sangat mempengaruhi gangguan fungsi otak dan perilaku anak.

Setiap mendengar keluhan gangguan kulit karena makanan, pasti alergi dianggap sebagai biang penyebabnya. Masih banyak masyarakat awam bahkan beberapa kalangan klinisi menganggap semua gangguan kulit karena makanan sering disebut sebagai alergi makanan. Padahal sebenarnya reaksi yang disebabkan karena makanan bukan hanya karena reaksi alergi makanan. Istilah umum untuk reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan yang masuk saluran cerna manusia sering disebut sebagai reaksi simpang makanan. Reaksi tersebut dapat diperantarai oleh mekanisme yang bersifat imunologi, farmakologi, toksin, infeksi, idiosinkrasi, metabolisme serta neuropsikologis terhadap makanan. Reaksi simpang makanan bisa karena reaksi toksis seperti keracunan makanan. Selain itu bisa karena reaksi non toksis dengan melalui mekanisme imunologis seperti reaksi alergi makanan, penyakit celiac, gangguan absorbsi protein dan sindrom heiners. Sedangkan reaksi non toksis yang melalui mekanisme non imunologis adalah intoleransi makanan, reaksi psikologis dan sebagainya. Dari semua reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan dan zat aditif makanan hanya sekitar 20% disebabkan karena alergi makanan.

Alergi makanan adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan sistem tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap makanan. Dalam beberapa kepustakaan alergi makanan dipakai untuk menyatakan suatu reaksi terhadap makanan yang dasarnya adalah reaksi hipersensitifitas tipe I dan hipersensitifitas terhadap makanan yang dasarnya adalah reaksi hipersensitifitas tipe III dan IV.

Intoleransi makanan adalah reaksi makanan nonimunologik dan merupakan sebagian besar penyebab reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan. Reaksi ini dapat disebabkan oleh zat yang terkandung dalam makanan karena kontaminasi toksik (misalnya toksin yang disekresi oleh Salmonella, Campylobacter dan Shigella, histamine pada keracunan ikan), zat farmakologik yang terkandung dalam makanan misalnya tiramin pada keju, kafein pada kopi atau kelainan pada pejamu sendiri seperti defisiensi laktase, maltase atau respon idiosinkrasi pada pejamu.

Reaksi simpang makanan yang juga sering dilaporkan adalah penyakit Celiac. Gangguan ini melalui mekanisme imunologis. Tidak seperti alergo makanan, pada penyakit Celiac immunoglobulin E tidak berperanan dalam proses penyakit. Penyakit. Celiac adalah penyakit kronik inflamasi saluran cerna khususnya pada usus halus. Kelainan tersebut dipicu oleh reaksi lambat terhadap protein gluten. Gluten adalah bahan makanan sejenis tepung, sehingga penyakit ini disebut juga Gluten-sensitive Enteropathy. Penyakit ini terjadi pada anak laki dan perempuan. Di Eropa kasus ini cukup tinggi, yaitu sekitar 1 dari 100 orang, bahkan di Inggris sekitar 1 : 77 orang, New Zealand sekitar 1 : 88 orang, di Amerika laporan kasus tidak sebanyak di Eropa. Kasus ini belum banyak dilaporkan di Indonesia, mungkin karena perhatian klinisi masih sangat kurang ditambah alat bantu diagnosis kelainan ini belum selengkap di luar negeri. Di praktek sehari-hari penulis mulai sering menjumpai penderita yang dicurigai sebagai kasus ini. Para pakar ahli pencernaan dunia melaporkan sebenarnya prosentase kasus ini di dunia tidaklah sedikit yaitu sekitar 3 – 5 promil perpenduduk. Gejalanya ditandai dengan gangguan kenaikkan berat badan, gangguan saluran cerna dan gangguan kulit (dermatitis herpetiformis).

GEJALA REAKSI SIMPANG MAKANAN

Reaksi simpang makanan pada umumnya mengganggu saluran cerna tubuh. Beberapa gejala gangguan saluran cerna tersebut sebenarnya sudah tampak sejak lahir. Sejak usia awal kehidupan tampak bayi sering rewel, kolik/menangis terus menerus tanpa sebab pada malam hari, sering cegukan, sering “berak geden”, kembung, sering gumoh, berak berwarna hitam atau hijau, berak timbul warna darah. Sering mengalami ganguan buang air besar, bisa sulit buang air besar (tidak tiap hari) atau sering buang air besar. Lidah berwarna putih (“like moniliasis symtomp”) dan drooling (ngiler). Sering timbul gangguan hernia umbilikalis, scrotalis atau inguinalis.

Tampilan klinis gangguan saluran cerna pada anak yang lebih besar adalah gangguan nyeri perut, sering buang air besar (>2 kali/perhari), gangguan buang air besar (kotoran keras, berak, tidak setiap hari, berak di celana, berak berwarna hitam atau hijau, berak ngeden), kembung, muntah, sulit berak, sering buang angin (flatus), sariawan, mulut berbau. Nyeri perut, sering diare, kembung, sering mual atau muntah, konstipasi (sulit berak) , kelaparan, haus, saliva (air liur) meningkat, canker sores (sariawan), stinging tongue (lidah terasa pedih), drooling (ngiler), nyeri gigi, burping (sendawa), retasting foods, gejala sakit mag (nyeri perut ulu hati, muntah, mual, “gelegekan”), swallowing difficulty (kesulitan menelan), abdominal rumbling (perut keroncongan), konstipasi (sulit buang air besar), nyeri perut, passing gas (sering buang angin), timbul lendir atau darah dari rektum, anus gatal atau panas. Bila terjadi gangguan saluran cerna sering disertai kesulitan makan atau gangguan motorik kasar oral (sulit mengunyah langsung ditelan).

Reaksi simpang makanan sering disertai dengan gangguan kulit. Pada bayi sering timbul penebalan merah di daerah pipi popok dan telinga, timbul kerak di kulit kepala. Pada anak yang lebih besar tampak sering gatal, dermatitis, urticaria (biduran), bengkak di bibir, lebam biru kehitaman pada kaki (seperti bekas terbentur), bekas hitam seperti digigit nyamuk, timbul kulit keputihan (seperti panu) dan berkeringat berlebihan. Pada penyakit celiac gangguan kulit berupa dermatitis herpetisformis dan kulit teraba kasar atau kering. Penderita celiac biasanya mengalami gagal tumbuh atau badan kecil dan sangat kurus meskipun banyak makan. Pada penderita reaksi simpang makanan genetik yang kronis seperti penyakit celiac biasanya disertai gangguan kekurangan calsium, B12, B6 (piridoksin), vitamin E, Asam Folat, Karnitin, dan biopterin.kes

MAKANAN, LEAKY GUT DAN GANGGUAN OTAK

Reaksi simpang makanan terjadi pada kelainan bawaan atau genetik seperti alergi makanan, penyakit celiac, intoleransi makanan dan sebagainya biasanya bersifat kronis atau berlangsung lama. Gangguan perilaku yang diduga bersifat genetik seperti Autism, ADHD dan gangguan perilaku lainnya juga sangat berkaitan dengan gangguan metabolisme makanan dan pemberian makanan tertentu. Banyak penelitian menunjukkan dengan melakukan penghindaran makanan tertentu maka gejala gangguan fungsi tubuh dan perilaku dapat diminimallkan.

Reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan seringkali terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sensitifitas terhadap makanan tertentu mengakibatkan gangguan permeabilitas (kebocoran) pada saluran cerna atau leaky gut. Banyak penelitian terakhir mengungkapkan bahwa gangguan saluran cerna kronis dengan berbagai mekanisme imunopatofisiologis dan imunopatobiologis ternyata dapat mengganggu susunan saraf pusat manusia. Gangguan saluran cerna tersebut berkaitan gangguan penyerapan dan metabolisme makanan tertentu yang mengakibatkan gangguan beberapa sistem tubuh khususnya susunan saraf pusat atau otak.

Mekanisme bagaimana gangguan saluran cerna mengganggu system susunan saraf pusat khususnya fungsi otak masih belum banyak terungkap. Namun ada beberapa teori mekanisme yang bisa menjelaskan, diantaranya adalah teori teori gangguan perut dan otak (Gut Brain Axis), pengaruh metabolisme sulfat, gangguan organ sasaran, dan pengaruh reaksi hormonal pada alergi.

Teori gangguan pencernaan berkaitan dengan sistem susunan saraf pusat saat ini sedang menjadi perhatian utama. Teori inilah juga yang menjelaskan tentang salah satu mekanisme terjadinya gangguan perilaku seperti autism melalui Hipermeabilitas Intestinal atau dikenal dengan Leaky Gut Syndrome. Secara patofisiologi kelainan Leaky Gut Syndrome tersebut salah satunya disebabkan karena alergi makanan. Beberapa teori yang menjelaskan gangguan pencernaaan berkaitan dengan gangguan otak adalah :Kekurangan ensim Dipeptidalpeptidase IV (DPP IV). pada gangguan pencernaan ternyata menghasilkan zat caseo morfin dan glutheo morphin (semacam morfin atau neurotransmiter palsu) yang mengganggu dan merangsang otak. Teori pelepasan opioid (zat semacam opium) ikut berperanan dalam proses di atas. Hal tersebut juga sudah dibuktikan penemuan seorang ahli pada binatang anjing. Setelah dilakukan stimulasi tertentu pada binatang anjing, ternyata didapatkan kadar opioid yang meningkat disertai perubahan perilaku pada binatang tersebut.

Teori Enteric nervous brain juga mungkin yang mungkin bisa menjelaskan adanya kejadian abdominal epilepsi, yaitu adanya gangguan pencernaan khususnya nyeri perut yang dapat mengakibatkan epilepsi (kejang) pada anak atau orang dewasa. Beberapa laporan ilmiah menyebutkan bahwa gangguan pencernaan atau nyeri perut berulang pada penderita berhubungan dengan kejadian epilepsi.

Alergi sebagai salah satu penyebab reaksi simpang makanan adalah suatu proses inflamasi. Reaksi alergi tidak hanya berupa reaksi cepat dan lambat tetapi juga merupakan proses inflamasi kronis yang kompleks. Berbagai zat hasil, proses alergi seperti sel mast, basofil, eosinofil, limfosit dan molekul seperti IgE, mediator sitokin, kemokin merupakan komponen yang berperanan dalam peradangan di organ tubuh manusia. Gejala klinis terjadi karena reaksi imunologik melalui pelepasan beberapa mediator tersebut dapat mengganggu organ tertentu yang disebut organ sasaran. Sistem Susunan Saraf Pusat atau otak juga dapat sebagai organ sasaran. Otak adalah merupakan organ tubuh yang sensitif dan lemah. Sistem susunan saraf pusat adalah merupakan pusat koordinasi tubuh dan fungsi luhur. Maka bisa dibayangkan kalau otak terganggu maka banyak kemungkinan manifestasi klinik ditimbulkannya termasuk gangguan perilaku pada anak. Apalagi pada alergi sering terjadi proses peradangan lama yang kompleks.

Seperti pada penderita intoleransi makanan, mungkin juga pada alergi makanan terdapat gangguan metabolisme sulfat pada tubuh. Gangguan Metabolisme sulfat juga diduga sebagai penyebab gangguan ke otak. Bahan makanan mengandung sulfur yang masuk ke tubuh melalui konjugasi fenol dirubah menjadi sulfat dibuang melalui urine. Pada penderita alergi yang mengganggu saluran cerna diduga juga terjadi proses gangguan metabolisme sulfur. Gangguan ini mengakibatkan gangguan pengeluaran sulfat melalui urine, metabolisme sulfur tersebut berubah menjadi sulfit. Sulfit inilah yang menggakibatkan gangguan kulit (gatal) pada penderita. Diduga sulfit dan beberapa zat toksin inilah yang dapat menganggu fungsi otak. Gangguan tersebut mengakibatkan zat kimiawi dan beracun tertentu yang tidak dapat dikeluarkan tubuh sehingga dapat mengganggu otak.

Keterkaitan hormon dengan peristiwa alergi dilaporkan oleh banyak penelitian. Sedangkan perubahan hormonal itu sendiri tentunya dapat mengakibatkan manifestasi klinik tersendiri. Para peneliti melaporkan pada penderita alergi terdapat penurunan hormon seperti kortisol, metabolik. Hormon progesteron dan adrenalin tampak cenderung meningkat bila proses alergi itu timbul. Perubahan hormonal tersebut ternyata dapat mempengaruhi fungsi susunan saraf pusat atau otak . Diantaranya dapat mengakibatkan keluhan gangguan emosi, gampang marah, kecemasan, panik, sakit



MANIFESTASI KLINIS GANGGUAN OTAK DAN PERILAKU

Gangguan susunan saraf pusat atau otak tersebut dapat berupa neuroanatomis dan neurofisiologis. Gangguan neuroanatomis karena makanan biasanya sudah tampak sejak bayi. Pada bayi tampak lebih sensitif, sering mudah kaget dengan rangsangan suara atau cahaya, gemetar terutama tangan, kaki dan bibir, bahkan sampai epilepsi atau kejang. Pada anak yang lebih besar tampak sering sakit kepala, vertogo, migrain, nigtagmus (mata juling) atau ticks (mata sering berkedip). Reaksi makanan pada penyakit celiac gangguan neurologis yang sering dilaporkan adalah epilepsi, myoclonic ataxia (Ramsay-Hunt syndrome), cerebellar ataxia, spinocerebellar dan cerebellar, peripheral neuropathy, myelopathy, brainstem encephalitis, dan chronic progressive leukoencephalopathy.

Selain gangguan neuroanatomis reaksi simpang makanan dapat mengganggu fungsi neurofisiologis seperti gangguan konsentrasi, gangguan emosi, gangguan tidur, keterlambatan bicara, gangguan konsentrasi, ADHD hingga memperberat gejala Autisme.

Gangguan perilaku yang sering dikaitkan dengan Reaksi Simpang Makanan.

* GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN usia < 6 bulan: mata/kepala bayi sering melihat ke atas. Tangan dan kaki bergerak berlebihan, usia > 6 bulan bila digendong sering minta turun atau sering bergerak/sering menggerakkan kepala ke belakang-membentur benturkan kepala. Sering bergulung-gulung di kasur, menjatuhkan badan di kasur (“smackdown”}, sering memanjat. Gejala “Tomboy” pada anak perempuan.
* GANGGUAN TIDUR (biasanya MALAM-PAGI) gelisah/bolak-balik ujung ke ujung, bila tidur posisi “nungging”, berbicara/tertawa/berteriak dalam tidur, sulit tidur, malam sering terbangun/duduk, gelisah saat memulai tidur, gigi gemeretak (beradu gigi), tidur ngorok
* AGRESIF sering memukul kepala sendiri,orang atau benda di sekitarnya. Sering menggigit, mencubit, menjambak (spt “gemes”)
* GANGGUAN KONSENTRASI : CEPAT BOSAN terhadap sesuatu aktifitas (kecuali menonton televisi, baca komik atau main game), TIDAK BISA BELAJAR LAMA, terburu-buru, tidak mau antri, TIDAK TELITI, sering kehilangan barang atau sering lupa, nilai pelajaran naik turun drastis. Nilai pelajaran tertentu baik, tapi pelajaran lain buruk. Sulit menyelesaikan pelajaran sekolah dengan baik.Sering mengobrol dan mengganggu teman saat pelajaran. BIASANYA ANAK TAMPAK CERDAS DAN PINTAR.
* GANGGUAN EMOSI (mudah marah, sering berteriak /mengamuk/tantrum), keras kepala, suka membantah dan sulit diatur. Cengeng atau mudah menangis.
* GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK : Tidak bisa BOLAK-BALIK, DUDUK, MERANGKAK sesuai usia. Terlambat mengayuh sepeda, melompat dan mengangkat kaki atau keterlambatan dalam gerakan kaki lainnya. Berjalan sering terjatuh dan terburu-buru, sering menabrak, jalan jinjit, duduk leter W/kaki ke belakang.
* KETERLAMBATAN BICARA Tidak mengeluarkan kata umur < 15 bulan, hanya 4-5 kata umur 20 bulan, kemampuan bicara hilang dari yang sebelumnya bisa, biasanya > 2 tahun membaik.
* IMPULSIF : banyak bicara/tertawa berlebihan, sering memotong pembicaraan orang lain
* Memperberat gejala HIPERAKTIF (ADHD/ADD), AUTISME dan GANGGUAN SPEKTRUM AUTISM lainnya





MAKANAN PENYEBAB REAKSI SIMPANG MAKANAN

Penyebab alergi di dalam makanan adalah protein, glikoprotein atau polipeptida dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan ensim proteolitik. Sebagian besar alergen pada makanan adalah glikoprotein dan berkisar antara 14.000 sampai 40.000 dalton. Molekul-molekul kecil lainnya juga dapat menimbulkan kepekaan (sensitisasi) baik secara langsung atau melalui mekanisme hapten-carrier. Perlakuan fisik misalnya pemberian panas dan tekanan dapat mengurangi imunogenisitas sampai derajat tertentu. Makanan penyebab alergi yang paling sering adalah ikan laut, telor, susu sapi, buah-buahan dan kacang-kacangan.

Terdapat juga beberapa makanan yang dapat mengganggu otak tetapi tidak melalui reaksi imunologi melainkan karena intoleransi makanan diantaranya adalah salisilat, tartarzine (zat pewarna makanan), nitrat, amine, MSG(monosodium Glutamat), antioksidan, jamur, laktose, benzoote. Makanan yang mengandung salisilat adalah ditemukan dalam buah, saur, kacang, the, kopi, bir, anggur dan obat-obatan seperti aspirherbs, spices, spreads, teh dan kopi, jus, bir, dan minuman anggur dan obat=obatan seperti aspirin. Konsestrasi tinggi terdapat dalam buah kering seperti sultanas. Tartarzine didapatkan pada makanan sosis, Amines sering diproduksi selama fermentasi dan pemecahan protein ditemukan dalam keju, coklat, anggur, bir, tempe, sayur dan buah seperti pisang, alpukat dan tomat. Benzoat ditemukan dalam beberapa buah, sayur, kacang, anggur, kopi dan sebagainya. Glutamat banyak didapatkan pada tomat, keju, mushrooms, saus, ekstrak daging dan jamur. Monosodium Glutamat sering ditemukan pada penyedap makanan : vetsin, kecap, atau makanan lannya..

Zat aditif makanan yang dapat mengganggu saluran cerna dan gangguan otak adalah bahan pengawet, bahan pewarna, bahan pemutih, emulsifier, enzim, bahan penetap, bahan pelapis atau pengkilat, bahan Pengatur pH, bahan pemisah, perubah patiu, ragi makanan, pelarut untuk ekstraksi, bahan pemanis atau pembawa bahan anti pembekuan. Sedangkan makanan yang mengganggu pada penderita celiac adalah berupa gluten atau tepung terigu dan makanan derivatnya.

PENATALAKSANAAN

Penanganan terbaik pada penderita gangguan reaksi simpang makanan adalah dengan menghindari makanan penyebabnya. Untuk mengetahui jenis reaksi simpang makanan, harus dilakukan anamnesis riwayat keluhan yang cermat, pemeriksaan fisik dan eliminasi provokasi. Disamping itu dilakukan pemeriksaan laboratotium penunjang untuk membedakan apakah suatu alergi makanan, intoleransi makanan, penyakit celiac atau reaksi makanan lainnya. Pemberian ensim, obat-obatan dan vitamin lainnya dalam jangka panjang adalah bukti kegagalan dalam mengidentifikasi makanan penyebab reaksi simpang makanan tersebut. Mengenali secara cermat gejala reaksi simpang makanan dan mengidentifikasi secara tepat penyebabnya, maka gangguan pada saluran cerna, sistem susunan saraf pusat dan gangguan perilaku dapat dikurangi.

Penanganan reaksi simpang makanan dengan gangguan perilaku harus dilakukan secara holistik. Selain menghindari makanan penyebab maka diperlukan penanganan multidisiplin ilmu kesehatan anak. Bila perlu harus melibatkan bidang neurologi, psikiater, tumbuh kembang, endokrinologi, alergi, gastroenterologi dan bidang ilmu kesehatan anak lainnya

Deteksi Dini Terjadinya Pembuahan

Deg-deg-an.. Berhasil hamil nggak ya? Anda bisa mendeteksi dini terjadinya pembuahan sejak terjadinya hubungan.

1. Ukursuhu tubuh setiap hari ketika bangun pagi sebelum beranjak dari tempattidur, sebelum ke kamar mandi. Temperatur tubuh akan sedikit turunsebelum pembuahan terjadi dan kemudian akan naik lagi. Suhu tubuh akanterus meningkat di dua hari berikutnya, berkisar antara 0,4 – 0,6derajat lebih tinggi dari suhu tubuh normal.
2. Terjadi tidaknyaman di area perut bagian bawah. Beberapa perempuan mengalami rasanyeri di perut bawah di saat mulai terjadinya pembuahan. Bisa jadi Andaakan mengalami pula rasa sakit di punggung bawah. Namun rasa sakit dannyeri ini hanya berlangsung sebentar-sebentar saja.
3. Perhatikan keluarnya cairan dari vagina. Cervical mucus menjadi lebih tipis dan mengeluarkan cairan ketika mendekati pembuahan.
4. Cermatiperubahan pada warna di bibir vagina, yang juga merupakan indikasiterjadinya ovulasi. Warna normal adalah pink (merah muda) dan ketikaAnda mengalami ovulasi, warnanya berubah menjadi lebih pucat.

Andabisa melakukan 4 cara tersebut sebelum pada akhirnya Anda menggunakanalat tes atau periksa ke dokter untuk benar-benar pasti.

Jumat, 25 Februari 2011

Tingkatkan Kesuburan dengan Olahraga

Tingkatkan Kesuburan dengan Olahraga
Kalau ingin segera menimang bayi, jangan malas berolahraga. Para ahli membuktikan bahwa dengan berolahraga rutin selama, paling tidak, dua bulan sebelum konsepsi akan bisa meningkatkan metabolisme tubuh.

Bila selama ini olahraga sudah menjadi bagian gaya hidup Anda, terus lanjutkan. Jika belum, mulai dari sekarang, karena:

* Olahraga membantu tubuh Anda beradaptasi dengan kondisi kehamilan.
* Olahraga mengurangi risiko kenaikan berat badan, sehingga risiko terjadinya komplikasi seperti keguguran, diabetes gestasional (diabetes saat hamil) dan masalah saat persalinan bisa dikurangi.

Olahraga prakonsepsi jenis tertentu, juga bisa meningkatkan kemampuan terjadinya kehamilan. Coba saja lakukan rutin ketiga jenis olaharga ini, aerobik, flexiblity, dan Strengthening bersama suami agar sama-sama memetik manfaatnya.

Sebelum mulai berolahraga:

* Minta saran dokter sebelum mulai berolahraga.
* Atur waktu setiap hari sehingga olahraga ini menjadi kebiasaan, seperti jalna kaki pagi hari bersama suami atau berenang setiap sore.
* Hindari terlalu bersemangat di awal berolahraga. Lakukan dengan snatai, bila Anda cepat lelah atau kram, kurangi intensitasnya. Gangguan kesuburan juga bisa terjadi bila berat badan berkurang secara drastis.
* Jangan abaikan rasa nyeri. Ras anyeri adalah tanda tubuh untuk mengatakan ”berhenti!” Niat Anda untuk hamil, bukan cedera, kan?

Untuk calon ayah:

* Hindari olahraga berlebihan karena bisa mengurangi kulaitas dan kuantitas sperma.
* Jangan menggunakan hormon steroid demi ingin perut six pack. Tunda keinginan ini bila ingin cepat punya anak. Hormon steroid bisa menganggu kesuburan.
* Jangan terlalu lama bersepeda karena akan terjadi penekanan sadel pada daerah kelamin. Penekanan terjadi pada saat posisi kepala Anda agak turun sejajar dengan tubuh, sehingga berat badan bertumpu pada selangkangan. Padahal di daerah selangkangan terdapat banyak saraf dan pembuluh darah yang penting untuk ereksi.

Prakonsepsi: Pola Hidup Sehat Calon Ayah

Calon ayah harus menata pola hidup agar memiliki kualitas kesuburan baik. Di masa prakonsepsi atau sebelum kehamilan, ada beberapa perubahan gaya hidup yang mutlak diubah atau ditinggalkan. Cermati poin-poin berikut ini:

* Hentikan kebiasaan buruk seperti merokok, minuman beralkohol atau menggunakan napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif). Risikonya adalah penurunan kualitas sperma dan tingkat kesuburan. Bahkan zat adiktif ini ditenggarai menjadi biang ketidaksuburan pria
* Hindari berendam air panas atau sauna dan duduk lama di dalam kendaraan. Suhu tinggi terpapar pada buah zakar secara terus-menerus bisa merusak sel-sel sperma dan menurunkan produksi sperma untuk pembuahan yang sukses.
* Stop stres. Stres berkepanjangan berpengaruh buruk pada kerja organ tubuh, termasuk pula sistem reproduksi
* Jaga kebersihan alat kelamin, selalu mencuci dengan air bersih dan mengeringkannya setiap selesai buang air. Tindakan disunat juga salah satu langkah untuk memudahkan memelihara kebersihan kelamin calon ayah. Jika kotor, kuman akan berkembang biak dan testis akan menjadi sasarannya sehingga sel-sel bakal sperma bisa rusak. Apalagi kuman penyakit kelamin seperti gonorrhea atau clamydia bisa mengakibatkan terganggunya produksi sel sperma
* Berolahraga secara teratur, sehingga peredaran darah ke seluruh tubuh akan lancar, terutama ke testis. Stamina dan daya tahan tubuh juga semakin meningkat jika calon ayah rutin berolahraga. Stamina yang baik mendukung kualitas sperma agar pembuahan sukses. Gerakan sperma yang gesit dan jumlah sperma yang cukup memampu mencapai sel telur.
* Penuhi asupan gizi lengkap dan seimbang. Jika perlu, konsumsi vitamin C, E dan protein.
* Hindari memakai pakaian dalam dan celana terlalu ketat. Karena menyebabkan suhu testis terlalu panas sehingga melemahkan gerakan sperma. Jaga agar testis tetap dalam posisi nyaman, tidak terpengaruh suhu badan dan peredaran darah lancar, dengan mengenakan pakaian dalam dan celana yang cukup longgar.
* Hindari konsumsi steroid dengan alasan membentuk otot-otot. Steroid berpengaruh buruk pada kualitas dan produksi sel sperma.
* Lindungi testis dari benturan atau goncangan yang terlalu kuat, karena dapat melukai dan mencederai lalu menyumbat saluran sperma. Jika terlalu kuat, pembuluh darah bisa pecah. Saluran uretra yang tersumbat membuat saluran sperma tidak bisa keluar
* Kurangi konsumsi lemak dan kelola berat badan karena bisa meninggikan kadar kolesterol. Jika ini terjadi, sirkulasi darah akan terhambat, termasuk aliran ke testis
* Hindari lingkungan kerja tak sehat, seperti paparan radiasi, gelombang elektromagnetik dan lingkungan kerja bersuhu tinggi. Kondisi ini memengaruhi testis serta kualitas dan produksi sperma. Semisal, terlalu lama naik motor sehingga bisa menimbulkan varises pada testis. Gerakan sperma yang kurang gesit menurunkan kemampuan untuk membuahi sel telur.

Superfood Untuk Calon Ayah

Bukan hanya calon ibu, si calon ayah juga butuh nutrisi untuk menghasilkan sperma yang baik untuk proses pembuahan. Ayo, jangan lupa menyelipkan bahan makanan ini untuk si calon ayah.

* Bawang Putih. Zat didalam bawang putih berkhasiat melenturkan pembuluh darah dan menurunkan kolesterol sehingga aliran darah ke otak dan pembuluh darah vital makin lancar.
* Terong Ungu. Flavonoid yang terkandung didalam terong ungu dapat melancarkan sirkulasi darah dan anti oksidan sehingga dapat menghindarkannya dari gangguan disfungsi ereksi.
* Tiram. iram banyak sekali mengandung Zinc, selain bisa menutrisi rambut juga dapat membantunya dalam memproduksi sperma.
* Pisang. Buah yang mudah didapat ini ternyata kaya akan vitamin B, potasium dan kalium yang dapat meningkatkan energi dan memperbaiki libido.
* Pare. Bila suami mengalami gangguan impotensi, berikan pare pada menu makanannya. Zat momorsin dalam pare dapat membantu gangguan tersebut.
* Seledri. Bahan makanan satu ini, selain dapat meningkatkan rangsangan ereksi juga dapat mencegah pengentalan darah dan membantu otot polos untuk relaksasi.
* Jahe. Hindari ejakulasi dini dengan memberikan jahe yang melancarkan peredaran darah suami anda.